ANALISIS BISNIS PERKEMBANGAN KORAN DIGITAL DI INDONESIA
Koran digital atau (bahasa Inggris: e-paper) termasuk ke dalam media yang dimengerti sebagai sarana komunikasi seperti pers, media, media penyiaran (broadcasting) dan sinema yang merujuk pada berbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para pembaca. Koran digital ini merupakan koran yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer atau mobile handphone. Karena perkembangan teknologi, koran yang tadinya berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi berbentuk fisik melainkan berbentuk digital atau elektronik. Dalam hal inilah koran mengalami proses digitalisasi dan sudah banyak media massa yang mengembangkan teknologi koran digital ini dan membuat bentuk online dari koran cetak. Koran digital berisi pesan-pesan atau berita untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal aktual atau yang baru saja terjadi. Prinsipnya sama seperti media cetak namun dikategorikan ke dalam media elektronik karena proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis. Contoh dari media elektronik antara lain televisi, radio, internet). Edisi online dari sebuah koran ini memiliki reputasi yang tak kalah dengan koran edisi cetak karena berbagai macam user dapat mengakses koran digital ini dan semakin banyaknya pemasang iklan yang terdapat di website Sudah bertahun-tahun surat kabar (koran) jadi sumber informasi sekalipun internet, tv ataupun radio telah lama ada. Koran masih memiliki penggemar setia. Koran bisa bertahan hingga saat ini karena memiliki nilai kepraktisan. Koran adalah salah satu sarana terbaik bahkan satu - satunya media cetak tercepat dalam menyajikan berita terkini. Selain terbitnya setiap hari, koran diedarkan pada pagi hari. Ini bertujuan agar kita pelanggan tidak terlambat dalam mencari informasi. Naskah koran diterbitkan di Internet adalah hal yang sudah biasa pada saat ini. Namun, menyaksikan koran dalam tampilan cetaknya di dunia maya secara utuh halaman per halaman adalah hal baru. Inilah yang disebut koran digital. Saat ini hampir semua media marak menggunakan e-paper. Hadirnya era elektronik, ternyata membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan media. Media cetak: buku dan majalah Dalam penerbitan media cetak, hadirnya teknologi ternyata mempermudah kerja editorial media cetak. Dengan software yang banyak tersedia di pasaran, penerbit hanya perlu memindah-mindahkan teks sesuai dengan letak yang diinginkan. Belakangan ini, internet bahkan memegang peranan penting dalam dunia penerbitan. Hadirnya internet, membuat kedudukan koran berubah. Koran yang tadinya merupakan barang mewah karena harus dibeli setiap hari dengan harga tertentu, kini dapat dimiliki oleh siapa pun, kapanpun, dan dimana pun selama ia medapatkan akses internet. Kantor berita yang sebelumnya hanya menyediakan Koran dalam bentuk cetak, kini mereka memiliki format tambahan lainnya dalam menyajikan berita digital. Internet telah begitu merasuki kehidupan masyarakat dunia. Karena semakin berkembangnya ekonomi dunia, orang-orang akan semakin sibuk dan tidak lagi memiliki waktu khusus untuk membaca koran. Akibatnya, mereka mencari tahu apa yang sedang terjadi di dunia dengan internet. Para pemilik surat kabar tidak kehilangan akal mereka menerbitkan koran mereka di situs internet. Edisi online dari sebuah surat kabar dapat memiliki reputasi yang sama baiknya dengan koran edisi cetak. Karena, para pembaca online juga mempertimbangkan aspek kredibilitas serta brand. Dari koran online, pemilik situs berita bisa memperoleh keuntungan yang didapat melalui e-commerce. Makin ramai pengunjung sebuah situs, makin banyak pula pemasang e-commerce dan Makin banyak perusahaan yang mau beriklan di situs, makin besar keuntungan yang diperoleh pengelola.Padahal, ia tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk dapat mem-publish isi koran atau berita yang mereka buat. Mereka hanya perlu membayar biaya internet untuk meng-upload berita ke situs; tidak seperti koran edisi cetak yang memerlukan surat ijin penerbitan, dan sebagainya.
Sejarah
Koran digital berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. Koran digital muncul sebagai bentuk perkembangan teknologi komunikasi dan sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan persebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan. Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya koran digital ini adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital pada 2 Juli 2008 silam. Hari berikutnya, giliran Kompas membuat koran digital Kompas. Dua koran nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian Republika dan Tempo.
Koran Digital sebagai New Media
Metamorfosa media cetak menjadi koran digital membuka peluang dunia baru dalam bisnis online yang disebut dengan New Media atau media baru. Media baru yang dimaksud meliputi berita online, blog, podcast, streaming video, dan social network atau jejaring sosial. Kehadiran koran digital ini mengadopsi segala bentuk dari media baru ini. Koran digital hadir dalam berbagai bentuk yang antara lain dalam bentuk web, RSS(web feed), dan saat ini yang semakin berkembang adalah bentuk mobile phone dimana koran digital dapat diakses melalui ponsel yang dilengkapi fasilitas 3G dan internet serta konten yang bisa diunduh setiap saat.
Alasan-alasan mengapa muncul koran digital
- Berpeluang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, koran digital memudahkan para pembacanya untuk mengakses dimanapun dan kapanpun serta semua orang dapat mengaksesnya secara bebas.
- Adanya fasilitas hyperlink yang memungkinkan satu koran menggabungkan kekayaan informasinya sendiri dengan informasi-informasi lain dalam internet sehingga informasi yang didapat dari koran digital menjadi semakin lengkap dan aktual.
- Adanya kemampuan multimedia seperti menampilkan grafik, bunyi, dan video klip dalam dokumen digital secara terpadu dan sinkron yang memungkinkan koran-koran di masa datang akan lebih hidup seperti halnya radio dan televisi.
Keunggulan
- Tampilan lebih menarik karena ditambah dengan gambar bergerak dan iklan. Tidak hanya berupa teks dan tulisan serta tata letak dan desain warna yang lebih banyak dan menarik.
- Beritanya selalu terbaru. Tidak seperti edisi cetak yang harian atau mingguan. Jika ada berita baru, langsung dapat diunduh dan diunggah sehingga peristiwa yang disajikan semakin aktual.
- Kemudahan memilih berita mana saja yang akan dibaca. Dengan koran digital akan sangat mudah untuk memilih berita karena semua terpampang di halaman pertama melalui menu preview semua halamannya. Selain itu, artikel yang bisa dibaca menjadi lebih banyak karena mampu diakses sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama.
- Cepat dan bisa disimpan. Tak perlu bersusah membolak-balik karena bisa memilih-milih artikel yang hendak dibaca serta waktu yang lebih singkat untuk membaca koran ini karena mampu mengakses artikel sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama. Selain itu, artikel yang penting bisa disimpan dengan cara mengunduh atau dalam format PDF.
- Tanpa kertas. Sesuai dengan isu pemanasan global saat ini, koran digital memberikan warna bagi gerakan baru untuk menghemat penggunaan kertas dan percetakan. Dengan munculnya koran digital, konten-konten dari sebuah koran dapat langsung diunggah sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam proses percetakan yang biasa dipakai oleh media cetak. Ancaman ketersediaan kertas yang semakin menipis semakin berkurang disamping harga kertas yang semakin mahal dan ketersediaanya yang semakin menipis.
- Memangkas biaya produksi dan pengiriman yang mencapai angka 75 persen dari biaya pengeluaran produksi seluruhnya. Sebagian penerbit melihat inovasi teknologi ini akan membantu mereka meraih iklan online lebih besar lagi dan tetap menjangkau para pembacanya.
- Praktis dan mudah di dapat di manapun dan kapanpun karena akses koran digital tidak terbatas dengan berkembangnya teknologi internet. Penyimpanan koran digital pun tidak memerlukan sebuah ruang atau tempat yang luas.
Kekurangan
- Keterbatasan sasaran pasar. Target yang dituju hanya pada kalangan menengah ke atas yang mempunyai fasilitas internet dan mempunyai handphone yang memiliki kanal GPRS. Atau di kalangan para pebisnis dan wirausahawan yang memiliki komputer pribadi atau komputer jinjing yang bisa mengakses layanan internet melalui wifi atau modem internet.
- Dijadikan lahan bisnis media dan komersil. Terutama karena adanya iklan-iklan bergerak dan video yang hanya mampu diakses menggunakan teknologi Flash dan hanya beberapa pihak saja yang ahli membuat gambar bergerak ini di Indonesia.
- Loading masih memerlukan waktu yang lama karena kemampuan koneksi internet di Indonesia masih lamban. Kecepatan internet di Indonesia masih jauh dibawah Korea Selatan, Hongkong, China, Singapura dan Jepang yang sudah mencapai angka 16.00 Mbps dan hanya memerlukan waktu sepersekian detik untuk mengakses internet daripada di Indonesia yang masih menghabiskan waktu hingga belasan bahkan puluhan detik dengan kecepatan yang hanya mencapai ratusan kbps saja.
- Mahalnya biaya internet di Indonesia yang mencapai 17 kali lebih mahal daripada di negara Jepang. Dengan kecepatan yang hanya 256 kbps, para pengguna internet di Indonesia harus membayar sekitar ratusan ribu rupiah per bulan dengan asumsi kuota internet tak terbatas. Selain itu, para pembaca yang mengakses Koran Digital ini melalui telepon genggam mereka menghadapi tagihan biaya yang sama mahalnya karena harga paket yang ditawarkan oleh provider handphone untuk mengakses internet masih relatif mahal.
Trend Perpindahan Berita Koran ke Internet
Dalam bisnis digital publishing, koran digital biasa disebut e-paper atau electronic paper. Dengan berkembangnya teknologi, kita dapat membaca koran dengan tidak memegang fisiknya alias berwujud digital. Karena saat ini telah banyak koran di Indonesia mengembangkan teknologi E-paper atau Koran Gigital. Cara bacanya sama seperti membaca koran biasa, dan untuk menuju ke halaman berikutnya anda tinggal klik tombok next. Edisi online dari sebuah surat kabar dapat memiliki reputasi yang sama baiknya dengan koran edisi cetak Hal ini terbukti dengan semakin banyak user yang mengakses koran online ialah ramainya pemasang iklan di website. Setelah tiga puluh tahun riset dan uji coba laboratorium, para ilmuwan akhirnya sampai pada tahap akhir untuk mewujudkan koran digital ini. Beberapa penerbit koran ternama dunia sedang merencanakan pengenalan bentuk baru koran.
Inovasi transformasi koran cetak ke bentuk digital merupakan fenomena yang menarik. Sebelum kemunculan e-paper, masyarakat penggila informasi harus bersusah payah membeli koran cetak tersebut. Selain biaya yang cukup mahal, masyarakat pembaca juga cenderung memiliki kesibukan sehingga waktu untuk membaca pun minim. Dengan munculnya format e-paper, masyarakat penggila informasi khususnya pengguna internet semakin dimanjakan dengan bentuk koran yang praktis, menarik, murah serta mudah diakses secara online. Selain itu e-paper juga dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang seperti fitur print, thumbnail, pengiriman koran dalam e-mail, hingga fitur pencarian arsip pemberitaan.
Perbandingan Koran digital dengan Koran Tradisional
Saat dunia menghadapi ancaman global warming, niscaya ketersediaan kertas koran untuk konsumsi dunia pun jadi persoalan. Dengan koran digital, para pemilik koran tak harus dipusingkan lagi dengan ketersediaan kertas yang semakin menipis yang otomatis semakin mahal harganya. Harga kertas yang mahal akan menyengsarakan pelanggan. Semua persoalan itu akan berhenti saat koran digital hadir. Hadirnya koran digital dengan sendirinya menyambut sebuah generasi yang disebut digital native yang dari sono-nya akrab dengan internet. Sementara itu, generasi yang bergantung pada koran cetak akan hilang dan punah sesuai tuntutan alamiah. Karena media koran digital seperti Kompas hadir melalui internet yang sudah diakrabi digital native ini, mereka tidak lagi harus diarahkan dan disuruh-suruh untuk membaca koran. Koran digital yang dihadirkan berkat internet akan mengikuti nature media online yang bersifat interaktif dan partisipatif. Ini pulalah keuntungan yang ditawarkan koran digital ke depan, yakni interaktif dan partisipatif dalam bentuk konten yang beragam. Bisnis media sekarang ini tidak lagi mengandalkan kekuasaan editor yang terbiasa menjejali pembacanya dengan konten teks yang menurut mereka penting. Mulailah mengerti lebih baik lagi keinginan pembaca, termasuk memikirkan bentuk medianya.
Beberapa Koran Digital yang dapat Dikunjungin setiap saat :
Koran Kompas : http://epaper.kompas.com/
Koran Tempo : http://epaper.korantempo.com/
Pontianak Post : http://epaper.pontianakpost.com/
Jawa Post : http://versipdf.jawapos.co.id/
Pos Kota : http://metroposonline.com/poskota/Poskota/
FAJAR : http://pdf.fajar.co.id/
BANJARMASIN POS : http://epaper.banjarmasinpost.co.id/
BATAM POS : http://epaper.batampos.co.id/
BISNIS JAKARTA : http://www.bisnis-jakarta.com/
REPUBLIKA : http://67.19.80.66/republika/
BALI POS : http://epaper.balipost.com/
METRO POS Batam : http://epaper.posmetrobatam.com/
RADAR SEMARANG : http://www.radarsemarang.com/
RIAU POS : http://epaper.riaupos.co.id/
SUMUT POS : http://issuu.com/sumut
METRO SIANTAR : http://issuu.com/metrosiantar
TRIBUN KALTIM : http://issuu.com/tohirtribun
Value Added Koran Digital Sebagai Bisnis Media Baru
Bermetamorfosanya koran cetak menjadi sebuah koran digital, akan memberi peluang memasuki dunia baru dalam bisnis online yang disebut New Media atau media baru. Media baru itu, antara lain, berita-berita online, blog, podcast, streaming video, dan social network (jejaring sosial). Saat Koran digital hadir, secara alamiah ia mengadopsi segala bentuk media baru itu. Selain dalam bentuk web dan RSS (web feed), koran digital bisa hadir dalam bentuk mobile melalui ponsel berinternet dan podcast yang kontennya bisa diunduh (down load) setiap saat. Jika buku elektronik Kindle yang seukuran PDA saja sudah bisa menampilkan sejumlah konten berita dari berbagai media online, tinggal menunggu hitungan hari bagi Koran digital untuk hadir dan ditawarkan dalam bentuk mobile di ponsel. Lumrah terjadi dalam bisnis koran digital bahwa pengguna pun dibebani biaya berlangganan meski lebih murah dibanding ketika harus berlangganan koran cetak. Mungkin seperempat atau seperlima dari harga berlangganan koran kerta5. Namun, yang harus diingat, dalam bisnis online segala yang berbayar akan segera ditinggalkan orang.
The New York Times yang semula mengenakan biaya langganan bagi pengaksesnya akhirnya menggratiskan seluruh kontennya. Saat dunia menghadapi ancaman global warming, niscaya ketersediaan kertas koran untuk konsumsi dunia pun jadi persoalan6. Dengan koran digital, para pemilik koran tak harus dipusingkan lagi dengan ketersediaan kertas yang semakin menipis yang otomatis semakin mahal harganya. Harga kertas yang mahal akan menyengsarakan pelanggan. Semua persoalan itu akan berhenti saat koran digital hadir. Sebenarnya jika digratiskan pun, asalkan lembaga semacam AC Nielsen bisa diyakinkan bahwa pelanggan koran cetak beralih ke koran digital, tak menjadi masalah. Bahkan, tidak harus takut koran cetak turun drastis jika pembacanya beralih ke koran digital yang bisa mengukur berapa pengakses, lama mereka membaca, dan apa yang mereka baca. Orang iklan pun akan dengan kreatif menguangkan koran digital itu sebagai ”tambang iklan baru” dengan iklan yang berbentuk rich media seperti streaming video. Belum lagi perolehan iklan mobile saat koran digital sudah bisa diakses lewat ponsel atau podcast.
Keuntungan Bagi Produsen
Di bidang pemasaran online, koran digital sebagai sebuah upaya pengelola media cetak untuk meningkatkan posisi tawar-menawar di depan pemasang iklan, hal ini sebagai value added bagi pemasang iklan karena selain muncul di koran iklan mereka juga muncul di internet, dengan cara ini diharapkan akan semakin banyak iklan yang dijaring. Keuntungan lainnya, koran online dapat beredar melewati batas geografis. Kehadiran internet yang begitu memudahkan pekerjaan semua manusia, ternyata menimbulkan kemudahan-kemudahan tersendiri bagi reporter. Ketika meliput di sebuah tempat yang jauh, reporter dapat mengirimkan perkembangan terbaru mengenai sutau peristiwa dengan mengirimkannya melalui email. Tidak hanya beritanya, bahkan juga gambarnya atau video rekaman peristiwa. Selain itu, adanya internet serta search engine mempermudah pekerjaan reporter dalam mencari data yang dibutuhkan ketika menyusun suatu berita dengan mengkombinasikan berbagai media dalam newsroom yang sama. Hal itu dapat memangkas biaya yang dikeluarkan dengan saling berbagai bahan mentah. Dengan kemampuan reporter untuk mengemas berita dengan sudut pandangnya yang khas, tidak akan membuat media yang saling berbagi bahan mentah itu memiliki berita yang sama satu dengan lainnya.
Kehadiran teknologi juga membawa banyak perubahan dalam dunia produksi. Tahap produksi yang rumit dan mahal dapat dieliminir. Halaman asli dijadikan master di komputer. Sehingga, penata letak dapat dengan mudah memindah-mindahkan artikel ke satu kolom ke kolom lainnya. Kemudahan ini juga dapat membuat personalisasi koran terwujud.Artinya, koran dapat memiliki beberapa macam tampilan serta isi yang berbeda yang disebarluaskan pada daerah-daerah berbeda. Kompas,misalnya, edisi yang terbit di Bandung memiliki konten yang sedikit berbeda dengan Kompas edisi nasional. Di edisi Bandung, Kompas mungkin menampilkan berita mengenai pemilihan gubernur Bandung. Selain itu, ciri unik lainnya dari koran online ialah, memiliki banyak pilihan feature, seperti: forum interaktif bagi pengunjung,hasil pertandingan olahraga, dan video klip lagu yang sedang menjadi hit. Dalam kasus Kompas.com yang sudah memiliki berbagai konten, otomatis ia sudah memasuki New Media karena Kompas.com sudah memiliki berita online, blog, dan streaming video. Bahkan lebih dari itu, Kompas.com dilengkapi televisi (KompasTV dan SelebTV), radio (K-Radio), dan video (VideokuTV). Semua konten media baru itu tentu bisa diintegrasikan ke dalam koran digital. Ke depan, jika foto sebuah berita di-klik, ia akan di-link ke KompasTV atau K-Radio sehingga foto dalam Kompas digital akan berubah wujud menjadi video. Hal yang sama terjadi pada iklan. Ambil contoh iklan mobil di Kompas digital. Saat iklan itu di-klik, bisa tampil streaming video mengenai mobil itu saat sedang melaju, keandalan mesin, kenyamanan interior, bahkan transaksi langsung. E-paper merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah distribusi. Warga negara Indonesia tersebar di 86 negara. Bayangkan jika mereka harus dikirimi satu per satu edisi cetaknya. Singkatnya, bahwa dengan menggunakan format e-paper, jumlah pembaca akan meningkat secara signifikan, dan ini sangat membantu dalam memasarkan iklan.
Keuntungan Bagi Konsumen
Proses membaca e-paper Kompas seperti membuka koran sebenarnya, Bahkan, akses informasi lebih mudah daripada membaca Koran edisi cetak karena juga tersedia menu pencarian sehingga pembaca dapat menemukan informasi yang diinginkan hanya dengan sekali klik. Cara mengakses edisi digital juga lebih sederhana dan cepat karena langsung diakses melalui browser web. Ini lebih mudah daripada pengguna harus men-download konten seperti layanan koran digitalsebelumnya. Dikemukakan pula bahwa dengan berlangganan edisi digital, maka pelanggan turut serta membantu pelestarian alam berhubung tidak butuh lagi kertas - produk hasil olahan tanaman kayu disamping bebas dari kerepotan untuk menyimpan tumpukan koran. Keunggulan lainnya adalah koran dapat dibawa kemana saja dalam laptop pelanggan, kehadiran terbitan yang seketika pas pada saat tanggal terbit / "instant delivery" , serta memiliki fasilitas "search articles". Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sebuah e-paper koran digital juga tergolong cukup murah. Serioustec, lanjutnya, menggunakan teknologi Softpress dari Realview Technologies, Australia. Adapun harga paketnya dibagi menjadi dua. Softpress Basic dan Softpress Premium. Harian Kontan dan Kompas menggunakan paket premium dengan biaya US$ 600 (sekali bayar), dan US$ 5 per halaman/edisi. Sementara bagi yang merasa harga itu terlalu mahal, disediakan paket Softpress Basic.
RUJUKAN
Diambil dari kutipan Setyo Budianto, " Peluang Baru Koran digital”.
http://www.setyobudianto.com/. Juni 2008.
Diambil dari artikel Marini, “ Kecenderungan e-Paper”.http://maverick.co.id, 16 Juli,2008
Http//Epaper.KOMPAS.com
Sumber: http://kontan.realviewusa.com
Sumber : http://epaper.korantempo.com
http://www.paume.itb.ac.id/rahard/id-cert/handbook.pdf
http://epaper.kompas.com
http://www.kontan.co.id/
http://epaper.korantempo.com
http://www.MEDIAOnline.com.
”. http://www.setyobudianto.com/.
http://www.paume.itb.ac.id/rahard/id-cert/handbook.pdf
Taufik Hidayat, ”Peluang Baru Koran Digital”. 2008. http://www.SWAonline.com/
E-PAPER/Business Opportunity, Management, Entrepreneurship, Peluang Usaha,
Entrepreneurship in Indonesia
Setyo Budianto, " Peluang Baru Koran digital”. http://www.setyobudianto.com/. Juni
2008.
Pepih Nugraha,”Selamat Datang Koran Digital.2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar