Rabu, 23 Maret 2011

Ekonomi media - Analisis Konsep Dasar Ekonomi Media dan Masalah-Masalah Ekonomi


  1. Analisis Konsep Dasar Ekonomi Media dan Masalah-Masalah Ekonomi

            Untuk masuk ke dalam pembahasan konsep ekonomi media, sebelumnya kita harus mengetahui lebih dahulu tentang ekonomi media itu sendiri. Ekonomi media adalah suatu studi atau pembahasan tentang bagaimana suatu industri khususnya media massa yang menggunakan sumber daya tertentu untuk menghasilkan komoditas berharga seperti konten media yang kemudian disalurkan diantara konsumen dalam sebuah masyarakat untuk memuaskan berbagai keinginan, tujuan, dan kebutuhan.
            Jadi, jika dikerucutkan lebih tajam, pembahasan konsep ekonomi dalam media massa ini adalah untuk mengetahui dengan jelas sekaligus sebagai alat yang membantu kita memahami hubungan ekonomi antara produsen atau pemilik media dengan pengiklan, konsumen, dan masyarakat secara kesuluruhan.
            Setelah itu harus dipahami komponen-komponen dari konsep ekonomi. Yaitu,
  1. Resources:
 item-item yang digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa
  • Tangible: untuk memproduksi majalah perlu personnel, scripts, naskah berita, kertas, dan lain-lain
  • Intangible: waktu untuk memproduksi. Setiap proses  produksi majalah pasti memiliki waktu-waktu yang telah ditetapkan sebelumnya yang kemudian dijadikan acuan atau patokan bekerja
Resources terbatas vs needs dan wants audiens yang tidak terbatas
  1. Production: merancang seberapa banyak produksi harus dilakukan untuk pasar (market) yang spesifik seperti :
- buku, koran, majalah, tabloid, dan sebagainya
- Elektronik: TV, radio, recordings
      -Photographic: film.

3. Consumption: penggunaan goods dan resources untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (needs and wants)
Perilaku konsumen merupakan variabel penting dalam sistem ekonomi

            Dalam memahami konsep ekonomi dan masalah ekonomi itu sendiri akan sangat berguna dalam mengetahui seluk beluk bisnis di Industri media massa. Karena sebuah Industri media massa tidak pernah lepas dari faktor ekonomi yang mencari profit. Dan profit tersebut dapat diperoleh dari faktor produksi dan distribusi suatu konten media massa. Hal tersebut membawa kita untuk mempelajari kajian studi media untuk mempelajari perilaku dari :
-          Media Firm (perusahaan media)
-          Media Markets (pasar media), dan
-          Konsumen
Setiap perilaku dari poin-poin di atas pastinya memiliki karakteristik tertentu. Dari kajian perusahaan media misalnya, saat ini suatu perusahaan media tidak akan pernah lepas dari kepentingan pemilik modal sebagai penggerak ekonomi sekaligus juga bisa menjadi pembentuk ideologi dari media massa tersebut. Artinya mayoritas negara maju dan berkembang saat ini industri media massa-nya didominasi oleh pihak swasta yang bebas. Sebagai pemilik modal yang pastinya kuat secara ekonomi dalam mengatur arah kebijakan perusahaan media maka pemilik modal tersebut tentu dapat leluasa mengatur pola-pola dan kebijaksanaan produksi dan distribusi konten media. Fungsi pemerintah dan regulasi ada, tetapi tidak terlalu mengikat.
Dari poin pasar media akan dipengaruhi oleh sistem politik dan ekonomi dimana industri media massa itu berasal. Misal yang dianut adalah kapitalis-seperti yang dicontohkan dalam review- maka pasar persaingan akan berlangsung bebas bahkan hampir tidak terbatas. Pihak yang lemah akan kalah dan pihak yang kuat akan terus berkembang. Praktik-praktik yang dilakukan oleh pemilik modal akan terus berlangsung guna mencapai profit yang setinggi-tingginya. Bahkan praktik seperti itu akan menimbulkan konglomerasi media, dimana bisa saja sebuah perusahaan di Industri media massa menguasai konten-konten informasi dari hulu sampai hilir dan juga lintas karakteristik media. Misalnya seperti yang dilakukan oleh MNC Group yang mengupayakan dari segala sektor untuk mengkeksentivikasi lahan bisnis yang semakin luas. Kondisi pasar persaingan tersebut memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi namun akan melemahkan sektor-sektor ekonomi kecil di dunia industri media massa.
Di Indonesia sendiri kasus atau kondisi pasar persaingan media hampir sama dengan apa yang dicontohkan dalam ’review’ yaitu kapitalisme campuran. Artinya memang saat ini dengan tidak lagi diberlakukan . Izin penerbitan pers yang begitu ketat, maka produk-produk media massa bisa hadir secara masif. Akibatnya persaingan semakin bebas diantara media massa. Bukan menyoal media apa yang hadir, tetapi persaingan sudah lebih ke persaingan konten informasi dan hiburan. Senuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen dan juga pengiklan. Namun, hal itu semua juga dapat dibatasi dengan regulasi atau aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dan atau pihak yang bertanggung jawab terkait masalah terssebut. Misalnya dengan dibuatnya Undang-Undang Penyiaran dan dibentuknya Dewan Pers. Bebas namun tetap ada batasan-batasannya.
Dari poin ketiga, mengisyaratkan bahwa suatu konsep pergerakan ekonomi bisnis industri media tidak akan pernah lepas dari peran konsumen sebagai tujuan dari adanya suatu gerak ekonomi. Konsumen dalam hal ini bisa juga disebut juga sebagai masyarakat. Suatu konten media yang dianggap tidak sesuai dengan nilai dan budaya suatu kelompok sasaran dari bisnis media tersebut makan akan mengakibatkan pesan-pesan komersial maupun informatif akan menjadi bias. Dan itu merupakan suatu kesalahan. Seorang pebisnis industri media harus fasih mempelajari perilaku dari konsuen atau masyarakat sebagai pasar bisnisnya.
      Sebenarnya untuk memahami konsep ekonomi media massa, maka ada hal-hal yang perlu diketajui dan dipelajari sebelumnya. Hal itu ada dalam tiga konsep dasar dari konsep ekonomi media massa tersebut, yakni:
1)      Komodikasi
2)      Spesialisasi
3)      Strukturisasi
Strukturisasi sendiri dalam konteks konsep ekonomi media adalah suatu kondisi dimana  media massa atau bisa juga disebut sebagai sebuah strukturlah yang dapat mempengaruhi individu-individu atau konsumen. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa individu atau konsumenlah yang kemudian dapat membentuk suatu struktur secara lebih luas.
Spesialisasi diartikan sebagai segala bentuk usaha yang dilakukan oleh produsen media untuk memasarkan produk mereka kepada khalayak yang seluas-luasnya untuk mendapatkan profit secara ekonomi. Akibat dari spesialisasi adalah dengan adanya perkembangan koorporasi yang dapat dilihat dari aset dan keuntungan.
Sedangkan komodikasi ialah suatu istilah yang mendeskripsikan cara-cara kapitalisme dan mentranformasi suatu nilai guna menjadi nilai tukar. Oleh sebab itu komodifikasi dapat menjadi ukuran untuk kapitalisme global.  Contoh yang paling mudah adalah saat kita mengamati media massa. Pada kasus ini hal yang mengalami komodikasi adalah komodikasi isi. Saat ini bentuk penyiaran televisi dimodifikasi sedemikian rupa semata-mata untuk menyaring khalayak atau konsumen sebanyak-banyaknya. Terkadang produsen media massa menghalalkan segala cara dalam memodifikasi isi untuk kemudian menguasai pasar konsumen. Dalam ekonomi media, komodikasi adalah bentuk penguasaan berbagai sektor ekonomi selain dari strukturalisasi dan spesialisasi.
Tiga konsep dasar yaitu, spesialisasi, komodikasi, dan strukturisasi mencakup dalam pembahasan masalah-masalah ekonomi. Yakni dari poin bagimana barang dihasilkan dan siapa yang akan mengkonsumsi barang produksi tersebut.
Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar