Rabu, 23 Maret 2011

Studi Media - Budaya dan Budaya Bangsa


1.      Budaya dan Budaya Bangsa
Menurut  ahli
Lowenthal:
Produksi budaya massa tidak memiliki ciri-ciri seni yang ‘genuine’. Karakteristik genuinenya adalah:terstandar, stereotip, konservatif,(penuh) dustadan manipulatif.
Dwight MacDonald:
‘’Budaya Massa berasal dari atas. Budaya ini diciptakan (dipabrikasi) oleh para ahli yang direkrut para pengusaha. Khalayaknya adalah konsumen pasif, peran serta atau partisipasi mereka terbatas pada membeli atau tidak membeli...’’

Budaya juga memiliki nilai yang membedakan satu budaya dengan budaya lainnya. Budaya yang memiliki nilai tinggi dibedakan dengan budaya yang memiliki nilai dibawahnya. Namun dalam budaya massa, ‘perangkat media massa’ seperti pasar rakyat, film buku, televisi dan jurnalistik akan menuntun perkembangan budaya pada ‘erosi nilai budaya’. Sedangkan kelompok konservatif seperti Edmund Burke mengatakannya dengan ‘erosi peradaban berharga’. Sedangkan Allan Bloom dalam bukunya The Clossing of The American Mind mengartikulasikan pemahaman kaum neokonservatif, dimana paham ini menyalahkan kebudayaan baru sebagai merusak kebudayaan tradisional. Kebudayaan populer tidak hanya secara langsung disalahkan bagi penantang inteligensia publik dan melemahkan keadaan normal, namun justru kritik neokonservatif semakin memperkeruh suasana dengan tidak menunjukan sikap penyelamatan terhadap budaya tradisional (Ben Agger, 1992;27)

Hal- hal yang terdapat pada Budaya Massa
•Pengaruh negatif terhadap budaya tinggi. Budaya massa meminjam dan sekaligus merendahkan budaya sesungguhnya.
•Pengaruh negatif terhadap audiens. Menumbuhkan kesadaran palsu bahkanmembahayakan secara emosional.
•Pengaruh negatif terhadap masyarakat secara umum. Mereduksi kualitas budaya masyarakat.
Bahwa budaya massa diciptakan untuk tujuan keuntungan dan karena itu, budaya massa harus dibuat homogen dan terstandar untuk menarik audiens. Di dalam proses ini kemudian menjadikan seroang kreator berubah menjadi pekerja di tengah produksi.
•Van den Haag: korupsi budaya tinggi yang dilakukan oleh budaya massa terjadi secara besar-besaran, dimulai dengan pemalsuansecara langsung. Korupsi juga terjadi dalam bentukmutilasi dan penyingkatan. Pekerjaan dipersingkat, diringkas dan ditulis ulang hinggas emua kemungkinan pengalaman estetik bisa dipaksakan..’’

Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Pemikiran tentang budaya populer menurut Ben Agger (1992;24) dapat dikelompokan menjadi empat aliran:
1.      Budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak  substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari
2.      Kebudayaan populer menghancurkan nilai budaya tradisional
3.      Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi marx kapitalis
4.      Kebudayaan populer merupakan budaya yang menetes dari atas.

Pengaruh Terhadap Audiens
Secara spesifik, efek budaya massa terhadap audiensnya sudah menjadi postulat: bahwa ia secara emosional merusak karena (cenderung)menghadirkan kepuasan palsu,brutalisme yang ditampilkan lewat adegan kekerasan dan seks. Secara intelektual, budaya massa juga mempengaruhi publiknya terkait dengan kemampuan mengatasi realitas, dan secara kultural,mendistorsi kemampuan mereka  terlibat dalam level budaya yang lebih tinggi.                                                                                                                                               Mac Donald menggambarkan budaya pop sebagai sesuatu yang merendahkan, sepele. Sedangkan Van den Haag melukiskan bahwa semua media pada akhirnya mengasingkan orang- orang dari pengalaman pribadi, secara intensif mengisolasi mereka dari yang lainnya, dari realitas dan bahkan dari diri mereka sendiri. Seseorang menggunakan media ketika mereka kesepian dan bosan. Tetapi media massa, kemudian mereduksi setiap kapasitas pengalaman berarti.

Sumber : Sosiologi Komunikasi, Prof.Dr.H.M.Burhan Bugin, S.sos. M.si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar