Rabu, 23 Maret 2011

Filsafat Komunikasi - Pengertian Filsafat


1.      Pengertian Filsafat


            `Filsafat ilmu merupakan suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan atau pengembangan pendapat-pendapat masa lampau terhadap pendapat-pendapat masa sekarang yang didukung dengan bukti-bukti ilmiah.                                                 
            Filsafat ilmu merupakan paparan dugaan dan kecenderungan yang tidak terlepas dari pemikiran para ilmuwan yang menelitinya. Filsafat ilmu dapat dimaknai sebagai suatu disiplin, konsep, dan teori tentang ilmu yang sudah dianalisis serta diklasifikasikan. Filsafat ilmu adalah perumusan pandangan tentang ilmu berdasarkan penelitian secara ilmiah.

Dalam penggunaan sehari-hari istilah ‘filsafat’, ‘falsafag’, ‘filosofi’ sering digunakan dalam arti beraneka ragam. Pada tulisan ini filsafat diartikan dalam pengertian lebih khusus, maksudnya dalam pengertian yang digunakan dalam dunia ilmiah (akademis). Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno ‘philosophia’ dan ‘Philosophos,’ berarti ‘orang yang cinta pada kebijaksanaan’ atau ‘cinta pada pengetahuan’.
Kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki manusia sangat terbatas, karena ia disekat oleh batas-batas kemampuan sehingga kebijaksanaan atau pengetahuan yang sempurna tidak akan pernah dimiliki seseorang. Dari konteks historis itulah kita mengenal arti filsafat secara etimologis. Plato (428-348 SM) mengartikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala yang ada, baik yang dapat diamati (objektivitas) dan yang tidak dapat diamati atau yang mengatasi objek atau fenomena fisik (metafisika).
Kegiatan mencintai pengetahuan atau kebijaksanaan dilakukan dengan mempertanyakan sesuatu secara mendasar dan menyeluruh. Filsafat dipahami sebagai upaya terus menerus mencari pengetahuan dan kebenaran. Karena itu, filsafat dengan sendirinya identik dengan cara atau metode berpikir yang selalu mempertanyakan segala sesuatu secara krirtis dan mendasar. 
Filsafat ilmu sangat penting peranannya terhadap penalaran manusia untuk membangun ilmu. Sebab, filsafat ilmu akan menyelidiki, menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh, dan seluas mungkin semua tentang hakikat ilmu.
Sumber
Yusuf, LubisAkhyar. 2009. Epistimologi Fundasional. Bogor : AkaDemiA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar